Remaja sering berpikir jika hidupnya dipenuhi banyak masalah. Padahal jika mereka dewasa nanti, mereka akan menyadari bahwa permasalahan remaja yang mereka alami tidaklah seberat masalah ketika sudah dewasa. Seandainya para remaja tahu bahwa masalah-masalah itu merupakan ujian pendewasaan dirinya tentu mereka akan berusaha untuk belajar dari masalah yang mereka hadapi.
Remaja suka memcari masalah. Di saat emosi yang masih labil, kadang hal sepele menjadi masalah bagi sebagian remaja. Masalah sepele misalnya sahabat baiknya pergi makan bareng dengan teman lain sedangkan sendirinya tidak diajak. Mencari teman sejati yang tak kunjung datang pun bisa jadi masalah untuk remaja. Setelah saya mengajar di homeschoolinh semakin banyak masalah remaja yang saya ketahui. Bahkan hal yang tidak pernah terpikir di benak saya bisa menjadi masalah bagi mereka (siswa saya yang remaja).
Pelatihan problem solving untuk remaja sangatlah penting. Problem solving dapat mengajarkan remaja untuk mengidentifi kasi suatu masalah. Problem solving dapat mengajarkan remaja agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan penyelesaian yang benar dan tepat. Problem solving dapat mengakarkan remaja untuk memghindari kemungkinan hal-hal yang dapat menjadikan suatu masalah untuk diri mereka.
Problem solving dapat diajarkan pada siswa dengan cara berikut:
- Beberapa siswa dikelompokkan. Tiap kelompok terdiri atas 1-5 anak.
- Tiap kelompok diberikan masing-masing 2 contoh masalah.
- Tiap kelompok diminta untuk berdiskusi bersama mengatasi contoh permasalahan yang ada.
- Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok lain dan kelompok lain menanggapinya
Beberapa masalah yang dapat diberikan pada kegiatan ini misalnya adalah :
No comments:
Post a Comment