Salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan di sekolah-sekolah adalah UTS (Ujian Tengah Semester). Selain UTS ada lagi bentuk evaluasi lainnya yaitu UAS (Ujian akhir semester). Biasanya tingkat kesulitan antara UTS dan UAS, UTS lebih mudah dibandingkan UAS. Mengapa UTS dianggap lebih mudah daripada UAS? Hal ini berhubungan dengan materi yang diujikan saat UTS dan UAS. Materi UTS lebih sedikit daripada soal UAS sehingga ketika belajar materi UTS lebih ringan daripada ketika belajar untuk persiapan UAS.
Sebagai contoh perbandingan saya ambil untuk mata pelajaran kimia. Materi UTS semester genap mata pelajaran kimia hanya teori asam basa, stoikiometri larutan, dan larutan penyangga. Sedangkan materi UAS semester genap adalah sampai koloid. Bahkan ada sekolah-sekolah yang memakai materi UAS secara keseluruhan dari semester satu dan semester dua.
Materi teori asam basa meliputi teori asam basa yaitu teori asam basa Arrhenius, Lewis, dan Bronstead Lowry, indikator asam basa baik meliputi indikator alami dan buatan, contoh larutan asam-basa lemah dan kuat, penentuan pH asam-basa lemah dan kuat. Materi teori asam-basa menurut Arrhenius biasanya berupa soal teori. Hal yang perlu diingat adalah bahwa asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen jika dilarutkan dalam air. Teori asam basa menurut Bronstead Lowry biasanya ditanyakan dalam bentuk soal memilih pasangan asam basa konjugasi. Biasanya soal berbentuk pilihan ganda dengan di soal disajikan reaksi kimia kemudian siswa diminta menentukan spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasi.
Materi indikator asam basa, biasanya soal menanyakan tentang bahan yang dapat dijadikan indikator alami, tentang indikator kertas lakmus, serta prediksi pH menggunakan beberapa indikator yang disertai data rentang pH. Indikator asam basa yang digunakan seperti BTB, metil merah, metil orange, dan phenolphtalein.
Showing posts with label soal. Show all posts
Showing posts with label soal. Show all posts
Wednesday, March 15, 2017
Saturday, March 4, 2017
Pembahasan Soal Termokimia
Pembahasal soal termokimia meliputi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, persamaan termokimia, perubahan entalpi, grafik reaksi eksoterm dan grafik reaksi endoterm, perhitungan perubahan entalpi berdasarkan eksperimen atau kalorimetri, perhitungan perubahan entalpi berdasarkan perubahan entalpi standar pembentukan, perhitungan perubahan entalpi berdasarkan Hukum Hess, dan berdasarkan energi ikatan. Hampir setiap tahun pada soal UN terdapat soal mengenai termokimia. Jumlah soal tentang termokimia pada soal UN berkisar antara satu sampai dua soal.
Materi termokimia memungkinkan untuk menghasilkan banyak variasi soal. Oleh karena itu siswa harus memahami secara menyeluruh tentang materi termokimia. Tipe soal yang sering ditanyakan pada soal UN kimia diantaranya adalah sebagai berikut:
Pada pembahasan soal termokimia tipe kedua kuncinya adalah siswa harus sudah memahami bahwa reaksi eksoterm memiliki ∆H negatif, sedangkan reaksi endoterm memiliki ∆H positif. Agar tidak tertukar pemahaman antara yang satu dengan yang lainnya maka pahami salah satu kemudian lainnya merupakan kebalikannya.
Pada pembahasan tipe soal ketiga kuncinya adalah kita mengetahui ciri-ciri reaksi eksoterm adalah disertai dengan kenaikan suhu. Hafalkan salah satu saja, kemudian untuk reaksi endoterm kebalikan dari reaksi eksoterm. Biasanya pada tipe soal ketiga disediakan gambar percobaan disertai dengan suhu awal dan suhu akhir reaski. Jika ditanyakan reaksi yang eksoterm maka pilihlah yang mengalami kenaikan suhu.
Pada pembahasan tipe soal keempat, kita harus tahu bahwa:
∆Hreaksi = ∆Hproduk - ∆Hreaktan
∆H reaksi eksoterm bernilai negatif (-), maka ∆Hreaktan > ∆Hproduk
Pada reaksi kimia tanda panah selalu menuju ke produk, karena ∆Hproduk lebih kecil daripada ∆Hreaktan, maka tanda panah akan menuju ke bawah.
Berlaku sebaliknya untuk reaksi endoterm.
Materi termokimia memungkinkan untuk menghasilkan banyak variasi soal. Oleh karena itu siswa harus memahami secara menyeluruh tentang materi termokimia. Tipe soal yang sering ditanyakan pada soal UN kimia diantaranya adalah sebagai berikut:
- Menentukan jenis reaksi eksoterm dan reaksi endoterm pada peristiwa alam.
- Menentukan jenis reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan reaksi kimia yang tersedia yang telah dilengkapi dengan nilai perubahan entalpi.
- Menentukan jenis reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan gambar eksperimen yang dilengkapi dengan perubahan suhu setelah reaksi.
- Menentukan grafik untuk reaksi eksoterm dan reaksi endoterm yang tepat.
- Menghitung besarnya energi kalor yang terlibat dalam reaksi kimia.
- Menentukan perubahan entalpi berdasarkan entalpi standar pembentukan.
- Menentukan perubahan entalpi berdasarkan Hukum Hess dan energi ikatan.
Pada pembahasan soal termokimia tipe kedua kuncinya adalah siswa harus sudah memahami bahwa reaksi eksoterm memiliki ∆H negatif, sedangkan reaksi endoterm memiliki ∆H positif. Agar tidak tertukar pemahaman antara yang satu dengan yang lainnya maka pahami salah satu kemudian lainnya merupakan kebalikannya.
Pada pembahasan tipe soal ketiga kuncinya adalah kita mengetahui ciri-ciri reaksi eksoterm adalah disertai dengan kenaikan suhu. Hafalkan salah satu saja, kemudian untuk reaksi endoterm kebalikan dari reaksi eksoterm. Biasanya pada tipe soal ketiga disediakan gambar percobaan disertai dengan suhu awal dan suhu akhir reaski. Jika ditanyakan reaksi yang eksoterm maka pilihlah yang mengalami kenaikan suhu.
Pada pembahasan tipe soal keempat, kita harus tahu bahwa:
∆Hreaksi = ∆Hproduk - ∆Hreaktan
∆H reaksi eksoterm bernilai negatif (-), maka ∆Hreaktan > ∆Hproduk
Pada reaksi kimia tanda panah selalu menuju ke produk, karena ∆Hproduk lebih kecil daripada ∆Hreaktan, maka tanda panah akan menuju ke bawah.
Berlaku sebaliknya untuk reaksi endoterm.
Pembahasaan Soal Titrasi
Soal titrasi hampir selalu ada dalam soal UN kimia SMA. Soal titrasi dalam soal UN kimia biasanya hanya terdapat dalam satu nomor. Bagi siswa yang sudah terbiasa latihan soal titrasi tentu merasa sangat mudah memgerjakannya saat soal titrasi muncul dalam soal UN. Soal titrasi yang sering muncul di UN adalah titrasi antara asam dengan basa kemudian soal meminta agar siswa menghitung konsentrasi salah satu larutan.
Soal titrasi dalam UN biasanya disertai dengan tabel yang menampilkan data volume larutan asam dan basa yang digunakan dalam suatu eksperimen. Soal titrasi juga menyertakan konsentrasi larutan yang digunakan untuk menitrasi (titran). Berdasarkan data yang ada siswa diminta menghitung besarnya konsentrasi larutan yang dititrasi (titrat)
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan konsentrasi suatu larutan menggunakan dasar reaksi penetralan antara asam dengan basa. Suatu larutan asam dan basa akan tepat bereaksi jika jumlah mol kedua larutan itu sama. Ingat, untuk menghitung mol jika diketahui volume dan konsentrasi adalah mol dikali dengan konsentrasi. Oleh karena itu pada titrasi berlaku persamaan: (1=asam; 2=basa)
V1 x M1 = V2 x M2 (jika valensi asam = valensi basa)
V1 x M1 x n1 = V2 x M2 x n2 (jika valensi asam # valensi basa)
Menyelesaikan soal titrasi dapat diselesaikan dengan pembahasan soal titrasi berikut:
- tentukan valensi asam dan valensi basa
- hitung masing-masing volume rata-rata larutan asam dan larutan basa
- masukan data yang ada ke dalam persamaan titrasi
Pada contoh soal di atas pembahasan soal titrasi diselesaikan sebagai berikut:
- valensi asam klorida = 1, valensi kalsium hidroksida = 2
- volume rata-rata asam = 20, volume rata-rata basa = 12
- masukan data pada persamaan 2, maka M1 = (12 x 0,1 x 2)/(20x1) = 0,12 M
Tipe lain tentang soal titrasi yang biasa muncul pada soal UN adalah tentang grafik titrasi. Perlu diketahui grafik titrasi merupakan grafik hubungan antara volume titran sebagai sumbu X dan pH sebagai sumbu Y. Biasanya dalam soal disajikan sebuah narasi tentang eksperimen titrasi larutan asam dan basa. Agar dapat menjawab tipe soal seperti ini siswa harus mengetahui sifat larutan yang digunakan dalam titrasi. Apakah larutan tetsebut asam kuat atau lemah dan apakah larutan tersebut basa kuat atau lemah.
Perhatikan contoh soal berikut ini:
Soal titrasi dalam UN biasanya disertai dengan tabel yang menampilkan data volume larutan asam dan basa yang digunakan dalam suatu eksperimen. Soal titrasi juga menyertakan konsentrasi larutan yang digunakan untuk menitrasi (titran). Berdasarkan data yang ada siswa diminta menghitung besarnya konsentrasi larutan yang dititrasi (titrat)
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan konsentrasi suatu larutan menggunakan dasar reaksi penetralan antara asam dengan basa. Suatu larutan asam dan basa akan tepat bereaksi jika jumlah mol kedua larutan itu sama. Ingat, untuk menghitung mol jika diketahui volume dan konsentrasi adalah mol dikali dengan konsentrasi. Oleh karena itu pada titrasi berlaku persamaan: (1=asam; 2=basa)
V1 x M1 = V2 x M2 (jika valensi asam = valensi basa)
V1 x M1 x n1 = V2 x M2 x n2 (jika valensi asam # valensi basa)
Menyelesaikan soal titrasi dapat diselesaikan dengan pembahasan soal titrasi berikut:
- tentukan valensi asam dan valensi basa
- hitung masing-masing volume rata-rata larutan asam dan larutan basa
- masukan data yang ada ke dalam persamaan titrasi
Pada contoh soal di atas pembahasan soal titrasi diselesaikan sebagai berikut:
- valensi asam klorida = 1, valensi kalsium hidroksida = 2
- volume rata-rata asam = 20, volume rata-rata basa = 12
- masukan data pada persamaan 2, maka M1 = (12 x 0,1 x 2)/(20x1) = 0,12 M
Tipe lain tentang soal titrasi yang biasa muncul pada soal UN adalah tentang grafik titrasi. Perlu diketahui grafik titrasi merupakan grafik hubungan antara volume titran sebagai sumbu X dan pH sebagai sumbu Y. Biasanya dalam soal disajikan sebuah narasi tentang eksperimen titrasi larutan asam dan basa. Agar dapat menjawab tipe soal seperti ini siswa harus mengetahui sifat larutan yang digunakan dalam titrasi. Apakah larutan tetsebut asam kuat atau lemah dan apakah larutan tersebut basa kuat atau lemah.
Perhatikan contoh soal berikut ini:
Menjawab soal seperti gambar di atas, cukup perhatikan tabel. pH awal sebesar 1,2 dan titik ekuivalen (titik dimana tercapai pH = 7) terjadi saat volume NaOH sebanyak 20 mL. Maka dengan memperhatikan hal tetsebut tadi, jawaban atas soal tersebut adalah D.
Sunday, February 26, 2017
Cara Membuat Kisi Kisi Soal
Cara membuat kisi-kisi soal harus dipahami oleh setiap guru, khususnya ketika akan membuat soal. Baik soal ulangan harian, soal ujian tengah semestet, maupun soal ujian akhir semester sebaiknya dilengkapi dengan kisi-kisi soal. Namun, kebanyakan guru tidak punya cukup banyak waktu untuk membuat kisi-kisi soal. Sering kali guru hanya membuat soal saja. Kunci jawaban soal pun kadang dibuat saat akan koreksi jawaban siswa.
Cara membuat kisi-kisi soal tidaklah sulit. Terkadang yang membuat berat ketika akan membuat kisi-kisi soal adalah merasa ribet dan tidak praktis. Padahal dengan kita membuat kisi-kisi soal akan memudahkan kita saat membuat soal. Jika sudah terbiasa membuat kisi-kisi soal maka cara membuat kisi-kisi soal yang dianggap ribet tadi akan terasa mudah.
Cara membuat kisi-kisi soal yang pertama adalah menyiapkan bahan terlebih dahulu.
Sebagai contoh jika kita akan membuat soal kelulusan kelas ujung atau soal try out, maka bahan yang kita butuhkan adalah kisi-kisi UN dari BSNP, buku mata pelajaran kelas 10 s.d. 12 atau buku rangkuman materi, dan tidak lupa bank soal.
Pada tulisan ini saya akan memberi contoh bagaimana cara membuat kisi-kisi soal untuk ujian pendidikan kesetaraan paket C. Pada file kisi-kisi UN dari BSNP bukalah halaman sesuai dengan mata pelajaran yang akan dibuat kisi-kisinya.
Pada kisi-kisi soal UN BSNP terdapat kolom kognitif serta kompetensi dasar yang akan dimunculkan dalam soal. Hitunglah jumlah kompetensi dasar dan sesuaikan dengan jumlah soal yang akan dibuat. Sebagai contoh, saya akan membuat kisi-kisi soal kimia untuk 40 soal sedangkan dalam kisi-kisi UN BSNP terdapat 43 kompetensi dasar, maka harus ada tiga kompetensi dasar yang harus digabungkan.
Cara membuat kisi-kisi soal sebaiknya diurutkan dari jenjang kelas dan semester awal. Jadi diurutkan dari semester gasal kelas 10. Pada kisi-kisi UN BSNP tulislah kelas dan semester untuk tiap kompetensi dasar. Setelah itu tinggal dibuat pada kisi-kisi soal sesuai dengan format yang diinginkan. Berikut adalah salah satu contoh kisi-kisi soal yang baik:
Cara membuat kisi-kisi soal tidaklah sulit. Terkadang yang membuat berat ketika akan membuat kisi-kisi soal adalah merasa ribet dan tidak praktis. Padahal dengan kita membuat kisi-kisi soal akan memudahkan kita saat membuat soal. Jika sudah terbiasa membuat kisi-kisi soal maka cara membuat kisi-kisi soal yang dianggap ribet tadi akan terasa mudah.
Cara membuat kisi-kisi soal yang pertama adalah menyiapkan bahan terlebih dahulu.
Sebagai contoh jika kita akan membuat soal kelulusan kelas ujung atau soal try out, maka bahan yang kita butuhkan adalah kisi-kisi UN dari BSNP, buku mata pelajaran kelas 10 s.d. 12 atau buku rangkuman materi, dan tidak lupa bank soal.
Pada tulisan ini saya akan memberi contoh bagaimana cara membuat kisi-kisi soal untuk ujian pendidikan kesetaraan paket C. Pada file kisi-kisi UN dari BSNP bukalah halaman sesuai dengan mata pelajaran yang akan dibuat kisi-kisinya.
Pada kisi-kisi soal UN BSNP terdapat kolom kognitif serta kompetensi dasar yang akan dimunculkan dalam soal. Hitunglah jumlah kompetensi dasar dan sesuaikan dengan jumlah soal yang akan dibuat. Sebagai contoh, saya akan membuat kisi-kisi soal kimia untuk 40 soal sedangkan dalam kisi-kisi UN BSNP terdapat 43 kompetensi dasar, maka harus ada tiga kompetensi dasar yang harus digabungkan.
Cara membuat kisi-kisi soal sebaiknya diurutkan dari jenjang kelas dan semester awal. Jadi diurutkan dari semester gasal kelas 10. Pada kisi-kisi UN BSNP tulislah kelas dan semester untuk tiap kompetensi dasar. Setelah itu tinggal dibuat pada kisi-kisi soal sesuai dengan format yang diinginkan. Berikut adalah salah satu contoh kisi-kisi soal yang baik:
Friday, February 24, 2017
Ujian Pendidikan Kesetaraan Paket C
Banyak orang yang tidak tahu akan keberadaan sekolah non formal. Sekolah non formal masih dipandang sebelah mata oleh sebagian besar orang. Seakan maya bagi sebagian besar orang tetapi keberadaan sekolah non formal nyata adanya.
Sekolah non formal merupakan sekolah alternatif yang dapat dijadikan pilihan untuk tempat belajar. Sebagaimana kita tahu bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara yang dijamin oleh undang-undang, maka bagi siswa yang memang tidak mampu untuk belajar di sekolah formal maka sekolah non formal merupakan pilihan yang tepat. Orangtua tidak berhak merenggut hak anak untuk mendapat pendidikan.
Sekolah non formal merupakan pilihan alternatif untuk pendidikan anak. Kini siswa lulusan dari sekolah non formal memiliki hak yang sama seperti siswa yang sekolah di sekolah formal. Bukti administrasi kelulusan dari sekolah non formal jenjang setingkat sekolah dasar adalah ijazaj paket A, untuk jenjang setingkat sekolah menengah pertama adalah ijazah paket B, dan untuk jenjang setingkat sekolah menengah atas adalah ijazah paket C.
Agar memdapatkan ijazah paket A, ijazah paket B, dan ijazah paket C siswa sekolah non formal wajib mengikuti ujian pendidikan kesetaraan atau disingkat UPK. Selain UPK juga ada ujian UNPK.
Akhir-akhir ini keberadaan sekolah non formal mulai dipandang bukan sebelah mata. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perbedaan hak bagi siswa yang berijazah dari lembaga pendidikan formal maupun non formal. Siswa lulusan dari lembaga pendidikan non formal pun dapat melanjutkan ke perguruan tinggi sama halnya dengan siswa lulusan dari sekolah formal.
Siswa dari lembaga pendidikan non formal untuk dapat lulus dari suatu program maka wajib mengikuti ujian kelulusan yang disebut Ujian Pendidikan Kesetaraan. Bagi siswa setingkat SMA maka wajib mengikuti ujian pendidikan kesetaraan paket C.
Tahun 2017 ini, mata pelajaran untuk ujian pendidikan kesetaraan paket C lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mengujikaan mata pelajaran 6 mapel utama dan mapel PKn. Tahun 2017 mata pelajaran yang diujikan pada ujian pendidikan kesetaraan paket C ditambah dengan mapel mulok bahas jawa, sejarah, seni budaya, dan penjaskes. Tentu penambahan mapel ini dirasakan berat oleh siswa yang mengikuti ujian pendidikn kesetaraan paket C.
Dinas pendidikan Kota Yogyakarta membuat agenda penyusunan soal ujian pendidikan kesetaraan paket C pada tanggal 24-26 Februari 2017 pada hari Jumat s.d. Minggu. Tiap mapel terdiri atas tiga orang penyusun soal sesuai dengan bidang kompetensinya. Diharapkan dengan adanya jumlah penyusun soal ujian pendidikan kesetaraan paket C, penyusunan soal dapat berjalan efisien dan hasil soalnya memiliki kualitas yang baik.
Sekolah non formal merupakan sekolah alternatif yang dapat dijadikan pilihan untuk tempat belajar. Sebagaimana kita tahu bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara yang dijamin oleh undang-undang, maka bagi siswa yang memang tidak mampu untuk belajar di sekolah formal maka sekolah non formal merupakan pilihan yang tepat. Orangtua tidak berhak merenggut hak anak untuk mendapat pendidikan.
Sekolah non formal merupakan pilihan alternatif untuk pendidikan anak. Kini siswa lulusan dari sekolah non formal memiliki hak yang sama seperti siswa yang sekolah di sekolah formal. Bukti administrasi kelulusan dari sekolah non formal jenjang setingkat sekolah dasar adalah ijazaj paket A, untuk jenjang setingkat sekolah menengah pertama adalah ijazah paket B, dan untuk jenjang setingkat sekolah menengah atas adalah ijazah paket C.
Agar memdapatkan ijazah paket A, ijazah paket B, dan ijazah paket C siswa sekolah non formal wajib mengikuti ujian pendidikan kesetaraan atau disingkat UPK. Selain UPK juga ada ujian UNPK.
Akhir-akhir ini keberadaan sekolah non formal mulai dipandang bukan sebelah mata. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perbedaan hak bagi siswa yang berijazah dari lembaga pendidikan formal maupun non formal. Siswa lulusan dari lembaga pendidikan non formal pun dapat melanjutkan ke perguruan tinggi sama halnya dengan siswa lulusan dari sekolah formal.
Siswa dari lembaga pendidikan non formal untuk dapat lulus dari suatu program maka wajib mengikuti ujian kelulusan yang disebut Ujian Pendidikan Kesetaraan. Bagi siswa setingkat SMA maka wajib mengikuti ujian pendidikan kesetaraan paket C.
Tahun 2017 ini, mata pelajaran untuk ujian pendidikan kesetaraan paket C lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mengujikaan mata pelajaran 6 mapel utama dan mapel PKn. Tahun 2017 mata pelajaran yang diujikan pada ujian pendidikan kesetaraan paket C ditambah dengan mapel mulok bahas jawa, sejarah, seni budaya, dan penjaskes. Tentu penambahan mapel ini dirasakan berat oleh siswa yang mengikuti ujian pendidikn kesetaraan paket C.
Dinas pendidikan Kota Yogyakarta membuat agenda penyusunan soal ujian pendidikan kesetaraan paket C pada tanggal 24-26 Februari 2017 pada hari Jumat s.d. Minggu. Tiap mapel terdiri atas tiga orang penyusun soal sesuai dengan bidang kompetensinya. Diharapkan dengan adanya jumlah penyusun soal ujian pendidikan kesetaraan paket C, penyusunan soal dapat berjalan efisien dan hasil soalnya memiliki kualitas yang baik.
Subscribe to:
Posts (Atom)