Wednesday, March 15, 2017

Soal UTS Kimia

soal UTS kimia
Salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan di sekolah-sekolah adalah UTS (Ujian Tengah Semester). Selain UTS ada lagi bentuk evaluasi lainnya yaitu UAS (Ujian akhir semester). Biasanya tingkat kesulitan antara UTS dan UAS, UTS lebih mudah dibandingkan UAS. Mengapa UTS dianggap lebih mudah daripada UAS? Hal ini berhubungan dengan materi yang diujikan saat UTS dan UAS. Materi UTS lebih sedikit daripada soal UAS sehingga ketika belajar materi UTS lebih ringan daripada ketika belajar untuk persiapan UAS.

Sebagai contoh perbandingan saya ambil untuk mata pelajaran kimia. Materi UTS semester genap mata pelajaran kimia hanya teori asam basa, stoikiometri larutan, dan larutan penyangga. Sedangkan materi UAS semester genap adalah sampai koloid. Bahkan ada sekolah-sekolah yang memakai materi UAS secara keseluruhan dari semester satu dan semester dua.

Materi teori asam basa meliputi teori asam basa yaitu teori asam basa Arrhenius, Lewis, dan Bronstead Lowry, indikator asam basa baik meliputi indikator alami dan buatan, contoh larutan asam-basa lemah dan kuat, penentuan pH asam-basa lemah dan kuat. Materi teori asam-basa menurut Arrhenius biasanya berupa soal teori. Hal yang perlu diingat adalah bahwa asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen jika dilarutkan dalam air. Teori asam basa menurut Bronstead Lowry biasanya ditanyakan dalam bentuk soal memilih pasangan asam basa konjugasi. Biasanya soal berbentuk pilihan ganda dengan di soal disajikan reaksi kimia kemudian siswa diminta menentukan spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasi.

Materi indikator asam basa, biasanya soal menanyakan tentang bahan yang dapat dijadikan indikator alami, tentang indikator kertas lakmus, serta prediksi pH menggunakan beberapa indikator yang disertai data rentang pH. Indikator asam basa yang digunakan seperti BTB, metil merah, metil orange, dan phenolphtalein.

No comments:

Post a Comment